Senin, 19 Maret 2012

Unsur Radioaktif


 
Nama : Mega Kinanti Putri
Kelas : 1PA09
NPM : 14511381

 
Unsur Radioaktif
Pada tahun 1895, sebelum sinar radioaktif ditemukan, Rontgen menemukan sinar X dengan cara menembakkan sinar katode ke pelat alumunium. Pada waktu itu orang belum mengetahui sifat-sifat sinar X . Setahun setelah itu Henri Becquerel (perancis) yang sedang mengadakan penelitian tentang kemungkinan menghasilkan sinar X dan garam-garam uranium secara tidak sengaja batuan tersebut dibungkus dengan kertas hitam dan diletakkan diatas pelat film foto. Saat membuka bungkusan tersebut, ia melihat bagian film yang terletak disekitar garam uranium menjadi hitam. Ia berpendapat bahwa rusaknya film disebabkan oleh garam uranium.
Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa semua senyawa uranium menghasilkan kejadian yang sama. Senyawa uranium itu ternyata menunjukkan juga pelucutan muatan dari elektroskop yang bermuatan dan perpendaran pada permukaan benda yang dilapisi ZnS. Hasil eksperimen dari Becquerel menunjukkan bahwa garam-garam uranium mengeluarkan suatu radiasi yang sifatnya sangat berbeda dengan sinar X. Radiasi itu berupa sinar yang tidak tampak yang mempunyai daya tembus besar.
Peristiwa pemancaran radiasi oleh suatu zat itu kemudian dikenal dengan sebutan keradioaktifan. Sedangkan unsur yang menyebabkan disebut dengan unsur radioaktif atau zat radioaktif. Setelah penemuan unsur radioaktif oleh becquerel maka Marie Sklodowska Curie dibantu oleh suaminya Pierre Curie melakukan eksperimen tentang sifat keradioaktifan berbagai macam garam uranium. Penelitian mereka di khususkan pada bijih-bijih uranium yang disebut Pitchblende. Mereka menemukan bahwa Pitchblende mempunyai kekuatan pancar yang lebih besar atau kuat daripada garam uranium. Dari Pitchblende itu mereka menemukan dua unsur yang mempunyai keradioaktifan sangat tinggi. Unsur itu diberi nama Polonium dan Rdium. Jadi, polonium merupakan unsur radioaktif pertama yang ditemukan dalam bijih uranium.

Sinar Radioaktif
Henri Becquerel melanjutkan penyelidikan terhadap keradioaktifan suatu zat. Tahun 1899 ia menemukan bahwa sinar radioaktif ada yang dapat dibelokkan oleh medan magnet. Tidak lama sesudah itu Rutherford menemukan sinar alfa dan sinar beta. Penemuannya didasarkan pada daya tembus radiasi unsur radioaktif terhadap berbagai lempengan tipis logam. Pada tahun 1900 ditemukan juga sinar gamma oleh P.Villard.
Sumber : Buku Kimia , penulis: Tine Maria Kuswati, Ratih ,dkk.

Sinar-sinar radioaktif mempunyai sifat-sifat:
1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
2. Dapat mengionkan gas yang disinari.
3. Dapat menghitamkan pelat film.
4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar
α, β,
dan
γ.


 Macam-macam sinar radioaktif
1. Sinar Alfa (α)
Radiasi ini terdiri dari seberkas sinar partikel alfa. Radiasi alfa terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan positif dengan muatan +2 dan massa atomnya 4. Partikel ini dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti atom helium. Sewaktu menembus zat,sinar
α menghasilkan sejumlah besar ion. Oleh karena bermuatan positif partikel α dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik. Partikel alfa memiliki daya tembus yang rendah. Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik, atau 1 –10 persen kecepatan cahaya.
2. Sinar Beta (β)
Berkas sinar
β terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan negatif dan partikel β identik dengan elektron. Sinar beta mempunyai daya tembus yang lebih besar tetapi daya pengionnya lebih kecil dibandingkan sinar α . Berkas ini dapat menembus kertas aluminium setebal 2 hingga 3 mm. Partikel beta juga dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet , tetapi arahnya berlawanan dari partikel alfa. Selain itu partikel β mengalami pembelokan yang lebih besar dibandingkan partikel dalam medan listrik maupun dalam medan magnet. Hal itu terjadi karena partikel β mempunyai massa yang jauh lebih ringan dibandingkan partikel α
3. Sinar Gamma
Beberapa proses peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel
α atau β menyebabkan inti berada dalam keadaan energetik, sehingga inti selanjutnya kehilangan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik yaitu sinar gamma. Sinar gamma mempunyai daya tembus besar dan berkas sinar ini tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet. Sinar gamma mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek.
4. Peluruhan Sinar Positron
Positron adalah inti yang memancarkan partikel β+, dapat dianggap sebagai kebalikan pancaran β- . pemancaran positron pada umumnya hanya terjadi pada radioisotop buatan.
5. Radiasi Neutron
Radiasi neutron adalah radiasi yang mempunyai ukuran kecil dan tidak mempunyai muatan listrik. Radiasi neutron mempunyai daya tembus tinggi tetapi tidak terpengaruh oleh adanya medan listrik yang ada disekitarnya. Radiasi neutron termasuk dalam kategori partikel dan dapat dihasilkan dari reaksi nuklir antara satu unsur tertentu dengan unsur lain.
http://renideswantikimia.wordpress.com/kimia-kelas-xii-3/semester-i/3-kimia-unsur/5-unsur-radioaktif/

Selasa, 13 Maret 2012

Matematika & IAD



Nama : Mega Kinanti Putri
Kelas : 1PA09
NPM : 14511381

Sang ahli nuklir
Hideki Yukawa dilahirkan tahun 1907 di Tokyo, sebagai anak ketiga dari Takuji Ogawa seorang profesor geologi di Kyoto Imperial University (sekarang Universitas Kyoto). Ia memperoleh gelar MS-nya dari Universitas Kyoto pada 1929 dan DSc (setara dengan S3) dari Universitas Osaka pada 1938. Antara 1932 dan 1938, ia mengikuti jejak ayahnya menjadi tenaga pengajar di Universitas Kyoto dan pada 1939 ia menjadi profesor fisika teori di universitas tersebut. Dia juga menjabat sebagai asisten profesor di Universitas Osaka. Kegemaran Yukawa dalam bidang riset fisika terutama yang berhubungan dengan fisika partikel elementer sudah terlihat sejak masa mudanya. Yukawa pernah berkata, bahwa ketertarikannya mendalami fisika teori sangat besar dipengaruhi oleh profesornya K Tamaki di Kyoto dan Y Nishina di Tokyo.

Tahun 1949, Hideki Yukawa yang meraih hadiah nobel di bidang fisika seakan menyampaikan pada dunia bahwa bangsa Asia juga menyimpan potensi besar di bidang sains. Ia menempatkan negerinya, Jepang sebagai negara di Asia kedua setelah India yang berhasil mendapat pengakuan dunia internasional dalam pencapaian yang mengagumkan dalam bidang riset fisika. Secara bergurau ia juga mengatakan bahwa ketertarikannya sebagian juga dikarenakan ketidakmampuannya menguasai seni membuat peralatan laboratorium gelas sederhana. Pada 1935, ketika ia berumur 27 tahun, Yukawa mempublikasikan tulisan dengan judul On the Interaction of Elementary Particles I. Dalam publikasinya itu, ia mengajukan suatu teori baru tentang gaya nuklir dan meramalkan adanya partikel yang kemudian dinamakan meson. Menurutnya, sama seperti gaya elektromagnetik yang dibawa oleh foton, gaya nuklir dibawa oleh meson. Setelah ditemukannya salah satu jenis meson oleh fisikawan Amerika pada tahun 1937, Yukawa lebih semangat lagi untuk mengkonsentrasikan risetnya pada pengembangan teori meson ini.
Partikel yang diramalkan oleh Yukawa ini semula akan dinamakan “Yukon” untuk menghormatinya, namun akhirnya orang memilih nama meson dengan alasan massa partikel ini berada diantara massa elektron dan massa proton yaitu sekitar 200-300 kali massa elektron. Penemuan partikel pi-meson pada tahun 1947 membuat nama Yukawa semakin melejit. Penemuan ini semakin meyakinkan orang bahwa teori Yukawa tentang gaya nuklir berada pada jalur yang tepat. Atas prediksinya tentang keberadaan meson yang kemudian terbukti secara empiris inilah, Hideki Yukawa kemudian dikukuhkan sebagai fisikawan besar dengan penganugerahan hadiah Nobel fisika dari Swedish Academy of Science di Stockholm, Swiss. Uang dari hadiah nobel itu kemudian ia hibahkan untuk mendirikan institut fisika teori yangbaru di Kyoto.

Sambil terus mengembangan teori meson, Yukawa juga menggiatkan diri dalam riset teori-teori yang berhubungan dengan partikel elementer. Teori yang disebut teon medan non-lokal telah membantu banyak perkembangan teori fisika nuklir. Teori-teori yang berasal dari ide-idenya ini banyak dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah dan juga dalam bukunya Introduction to Quantum Mechanics dan Introduction to the Theory of Elementary Particles. Di antara kesibukannya, ia masih menyempatkan diri untuk menjadi editor jurnal Progress of Theoretical Physics. Pada 1948, Robert Oppenheimer mengundang Yukawa untuk bergabung dengan grup fisika nuklir dan bekerja untuk Institut pendidikan lanjut Princeton.
Kemudian ia menjadi profesor di Universitas Columbia, Amerika Serikat pada tahun 1949. Disamping Nobel, penghargaan yang pernah diterimanya antara lain dari Universitas Paris, the Royal Society of Edinburgh, the Indian Academy of Sciences, the International Academy of Philosophy and Sciences, dan the Pontificia Academia Scientiarum. Dari negerinya sendiri, ia juga dianugerahi bintang jasa. Yukawa dikenal sebagai pribadi yang menyenangkan. Koleganya senang bergaul dengan kerendah-hatiannya.. Ketika dilantik menjadi professor di Universitas Columbia, Oppenheimer berkata “Prediksi Dr Yukawa atas meson adalah salah satu ide yang sangat cemerlang dalam dekade terakhir ini. Dalam kesehariannya, ia sangat dicintai oleh semua koleganya baik sebagai fisikawan maupun sebagai pribadi.”

Walaupun sibuk sebagai peneliti, Yukawa juga menyempatkan diri untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Pada bulan juli 1981, empat bulan sebelum ia meninggal dunia, Yukawa bersama-sama dengan sekelompok ilmuwan membuat pernyataan melarang penggunaan senjata nuklir. (Yohanes Surya).

Referensi :

- http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Nobel_18.pdf