Rabu, 15 Januari 2014

Rangkuman Psikologi Management



1. Mengendalikan Fungsi Manajemen
Fungsi-Fungsi Manajemen Kegiatan dalam fungsi Pengendalian/Pengawasan (Controlling) :
  • Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
  • Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
  • Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target.
     Langkah-langkah dalam kontrol
Proses Pengendalian Manajemen :
 1.      Perencanaan Strategi
 2.      Penyusunan Anggaran
 3.      Pelaksanaan Anggaran
 4.      Evaluasi Kinerja

Tipe – Tipe Control
(Awal) Preliminary     : Harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai.
(Saat ini) Concurrent : Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses (memantau
                                     operasi dan aktivitas yang sedang berjalan) 
(Akhir) Post-action     : Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
 Proses  Manajemen 
Adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian dalam rangka mencapai suatu tujuan.

2. Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak.
Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan.
Teori-teori Motivasi
a.        Drive Reinforcement
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian konpensasi. Teori pengukuhan ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
1.      Pengukuhan Positif (Positive Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuh positif diterapkan secara bersyarat.
2.      Pengukuhan Negatif (Negative Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuhan negatif dihilangkan secara bersyarat.
b.       Teori Harapan
Teori ini menunjukkan pendekatan kognitif terhadap motivasi kerja, yang menekankan kepada kemampuan individu dalam pemrosesan informasi.
Teori harapan ini didasarkan atas :
1. Harapan (Expectancy), adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku.
2. Nilai (Valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai / martabat tertentu (daya/nilai motivasi) bagi setiap individu yang bersangkutan.
c.        Teori Tujuan
Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. 
d.       Hierarki Kebutuhan Maslow
1. Kebutuhan Fisiologis : Yaitu kebutuhan seperti makan, minum, tempat tinggal, dll. Merupakan kebutuhan yang  sebagai titik awal kebutuhan manusia yang sering juga disebut sebagai tuntutan fisik
2. Kebutuhan Keamanan : Ketika kebutuhan fisiologis sudah terpuaskan, maka akan timbul suatu bidang kebutuhan yang secara garis besar dinyatakan sebagai kebutuhan akan keamanan. Selain jasa security dalam kebutuhan keamanan juga membutuhkan jasa lain seperti : alarm perumahan, asuransi (kesehatan, jiwa, pendidikan), dan sekolah.
3. Kebutuhan Sosial : Ketika kebutuhan fisiologis dan keamanan sudah terpenuhi, maka akan timbul kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan kebersamaan. Dengan menggunakan internet manusia bisa bersosialisasi dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
4. Kebutuhan Pengakuan : Kebutuhan ini dibagi menjadi dua, pertama adalah keinginan akan kenyamanan hidup, kebebasan dan berhak menentukan pilihan sendiri. Kedua adalah keinginan akan reputasi dan prestise, pengakuan, perhatian dari orang lain, dan penghargaan.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri : Setelah semua kebutuhan terpenuhi maka pada diri seseorang akan muncul kebutuhan akan aktualisasi diri.

3. Mempengaruhi Perilaku dan Komunikasi
Definisi Pengaruh :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002,849), pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (seseorang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Perilaku, Sebuah Kunci Perubahan : Perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari individu berkepribadian (personality) baik.

Bagaimana Mempengaruhi Orang lain
3 pendekatan dasar dalam komunikasi mempengaruhi orang lain, yaitu:
1.       Logical argument (logos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan
2.       Psychological/ emotional argument (pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif
3.       Argument based on credibility (ethos), yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya.
Komunikasi
Definisi Komunikasi : artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Menurut Para Ahli

Theodore M. Newcomb:
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”

Carl I. Hovland:
“Proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”

Everett M. Rogers:
Proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”

Harold Lasswell:
”Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?

Dimensi Komunikasi
          Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan :
Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.