1. Mengendalikan Fungsi Manajemen
Fungsi-Fungsi
Manajemen Kegiatan dalam fungsi Pengendalian/Pengawasan (Controlling) :
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target.
Langkah-langkah dalam kontrol
Proses
Pengendalian Manajemen :
1. Perencanaan
Strategi
2. Penyusunan
Anggaran
3. Pelaksanaan
Anggaran
4. Evaluasi
Kinerja
Tipe – Tipe Control
(Awal)
Preliminary : Harus dipenuhi sebelum
suatu perkerjaan dimulai.
(Saat
ini) Concurrent : Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses (memantauoperasi dan aktivitas yang sedang berjalan)
(Akhir) Post-action : Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
Proses Manajemen
Adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian dalam rangka mencapai suatu tujuan.
2. Motivasi
Motivasi adalah suatu
dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Weiner (1990)
yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi
internal yang membangkitkan kita untuk bertindak.
Menurut Uno (2007), motivasi
dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang
yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan;
harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan.
Teori-teori Motivasi
a.
Drive Reinforcement
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab
dan akibat dari perilaku dengan pemberian konpensasi. Teori pengukuhan ini
terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Pengukuhan
Positif (Positive Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku,
terjadi jika pengukuh positif diterapkan secara bersyarat.
2. Pengukuhan
Negatif (Negative Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku,
terjadi jika pengukuhan negatif dihilangkan secara bersyarat.
b. Teori
Harapan
Teori ini menunjukkan pendekatan
kognitif terhadap motivasi kerja, yang menekankan kepada kemampuan individu
dalam pemrosesan informasi.
Teori harapan ini didasarkan atas :
1. Harapan (Expectancy), adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku.
2. Nilai (Valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai / martabat tertentu (daya/nilai motivasi) bagi setiap individu yang bersangkutan.
1. Harapan (Expectancy), adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku.
2. Nilai (Valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai / martabat tertentu (daya/nilai motivasi) bagi setiap individu yang bersangkutan.
c.
Teori Tujuan
Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak
jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa
seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang
jelas.
d. Hierarki
Kebutuhan Maslow
1. Kebutuhan Fisiologis : Yaitu kebutuhan
seperti makan, minum, tempat tinggal, dll. Merupakan kebutuhan yang sebagai titik awal kebutuhan manusia yang
sering juga disebut sebagai tuntutan fisik
2. Kebutuhan Keamanan : Ketika kebutuhan
fisiologis sudah terpuaskan, maka akan timbul suatu bidang kebutuhan yang
secara garis besar dinyatakan sebagai kebutuhan akan keamanan. Selain jasa
security dalam kebutuhan keamanan juga membutuhkan jasa lain seperti : alarm
perumahan, asuransi (kesehatan, jiwa, pendidikan), dan sekolah.
3. Kebutuhan Sosial : Ketika kebutuhan
fisiologis dan keamanan sudah terpenuhi, maka akan timbul kebutuhan akan cinta,
kasih sayang dan kebersamaan. Dengan menggunakan internet manusia bisa
bersosialisasi dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
4. Kebutuhan Pengakuan : Kebutuhan ini
dibagi menjadi dua, pertama adalah keinginan akan kenyamanan hidup, kebebasan
dan berhak menentukan pilihan sendiri. Kedua adalah keinginan akan reputasi dan
prestise, pengakuan, perhatian dari orang lain, dan penghargaan.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri : Setelah
semua kebutuhan terpenuhi maka pada diri seseorang akan muncul kebutuhan akan
aktualisasi diri.
3. Mempengaruhi
Perilaku dan Komunikasi
Definisi Pengaruh :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002,849), pengaruh adalah daya yang
ada atau timbul dari sesuatu (seseorang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Perilaku, Sebuah Kunci Perubahan : Perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya
buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri
dari individu berkepribadian (personality) baik.
Bagaimana Mempengaruhi Orang lain
3 pendekatan dasar dalam komunikasi mempengaruhi orang lain, yaitu:
1. Logical argument (logos), yaitu
penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan
2.
Psychological/ emotional argument (pathos), yaitu
penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif
3.
Argument based on credibility (ethos), yaitu ajakan
atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator
mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya.
Komunikasi
Definisi Komunikasi : artinya membuat kebersamaan atau
membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Menurut Para Ahli
Theodore M. Newcomb:
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”
Carl I. Hovland:
“Proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”
Carl I. Hovland:
“Proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”
Everett M. Rogers:
“Proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”
“Proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”
Harold Lasswell:
”Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”
”Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”
Dimensi
Komunikasi
Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan :
Dimensi isi
menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan
dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga
mengisyaratkan bagaimana hubungan para komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya
pesan itu ditafsirkan.