Psikologi
Manajemen
1. Mempengaruhi
Perilaku
I. Definisi
Pengaruh
- Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002,849), pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu (seseorang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang.
- Menurut
Badudu dan Zain (1994,1031), pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu yang
terjadi; sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain; dan
tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain. Jadi dapat
disimpulkan, Pengaruh adalah suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah
sesuatu yang lain.
II. Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Perilaku, Sebuah Kunci
Perubahan
Keadaan yang buruk atau rusak
merupakan persoalan yang sangat mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek
kehidupan sekaligus mengganggu segala bentuk aktivitas yang ada di masyarakat.
Kemiskinan merupakan kondisi buruk dan satu-satunya persoalan yang sistemik.
Karena, kemiskinan menjadikan munculnya perilaku kriminal yang — tentu saja —
buruk. Sehingga perlu ada solusi sebagai bentuk perubahan masyarakat dari
kondisi miskin yang tidak berdaya, menjadi berdaya. Dalam hal ini mereka akan
memiliki potensi kritis dan gerak yang dapat menanggulangi segala bentuk
persoalan kemiskinan.
Secara definisi, masyarakat adalah
kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi dan memiliki komponen
perubahan yang dapat mengikat satu individu dengan individu lain dengan perilakunya.
Sedangkan perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi
baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari individu
berkepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk
dari performance dan style seseorang, melainkan dari adanya daya
intelektual dan perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja, tapi juga
disertai upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.
Sebagai contoh, apakah Mandra yang
berwajah ‘agraris’ lebih baik dibandingkan dengan Rano Karno? Bandingkan
Mahatma Gandhi dari kaum miskin yang mengubah masyarakat India menuju
perubahan, sedangkan Maria Eva & Yahya Zaini dari kaum kaya — yang dulunya
dikatakan representasi suara masyarakat — dengan perbuatan tak senonohnya yang membahayakan
masyarakat, terutama generasi muda.
Oleh karena itu, kunci perubahan
masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang
secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat. Maka, persoalan kemiskinan
bisa berubah jika terjadi perubahan perilaku di dalam masyarakat.
III. Bagaimana Mempengaruhi Orang
lain
3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang
mampu mempengaruhi orang lain, yaitu;
- Logical argument (logos), yaitu penyampaian
ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah
disinggung dalam komponen data.
- Psychological/ emotional argument (pathos), yaitu
penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif. Misalnya,
iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat kita berempati termasuk
menggunakan pendekatan psychological argument dengan efek emosi yang
positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan membuat kita
marah termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi
negatif.
- Argument based on credibility (ethos), yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.
2.
Komunikasi
I. Definisi Komunikasi
Komunikasi - Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris
communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua
orang atau lebih. Dalam definisinya secara khusus mengenai komunikasi itu
sendiri menurut Hovland adalah “proses mengubah perilaku orang lain”
(communication is the process to modify the behaviour of other
individuals).
Menurut Para Ahli
Theodore M. Newcomb:
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”
Carl I. Hovland:
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”
Carl I. Hovland:
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”
Everett M. Rogers:
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”
Harold Lasswell:
”Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”
”Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”
II. Dimensi Komunikasi
Komunikasi Punya
Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan
Dimensi isi disandi
secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi
menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan
dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga
mengisyaratkan bagaimana hubungan para komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya
pesan itu ditafsirkan.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar